Friday, January 11, 2013

6 Dampak Terbesar Meteorit & Asteroid yang Jatuh di Bumi Sejak Abad 20


1. Meteor Peekskill Jatuh ke Mobil di AS

Meteor Peekskill jatuh ke Bumi pada 9 Oktober 1992 di Pantai Timur Amerika Serikat (AS). Meteor itu pertama terlihat di West Virginia, dan kemudian jatuh ke Peekskill, New York, nama yang akhirnya disematkan pada meteor ini.

Pecahan meteor ini mengenai bagian belakang mobil, yang membuat kap bagasi penyok. Karena jarak yang cukup dekat dengan Bumi, meteor ini sebagian besar terbakar di atmosfer Bumi selama 40 detik. Terbakarnya meteor ini sempat diabadikan oleh warga dari 16 sudut yang berbeda. Rekaman ini kemudian diteliti untuk mempelajari lintasan meteor di atmosfer.

2. Meteor Berarsenik Bentuk Kawah di Peru
Satu meteor jatuh ke Bumi di dekat Desa Carancas, Peru, dan membentuk kawah berdiameter 15,24 meter pada 15 September 2007. Saat pejabat berwenang menginvestigasi, mereka melihat air di dalam kawah itu mendidih. Para peneliti mencium bau busuk dan mendadak sakit.

Beberapa hari setelah meteor jatuh, sekitar 200 warga Desa Carancas sakit bersamaan secara misterius. Mereka menderita mual-mual, sakit kepala, dan muntah-muntah. Kemudian penelitian di lokasi kawah tempat meteor itu jatuh dilakukan oleh Dinas Pertambangan, Metalurgi dan Geologi Peru.

Hasilnya, warga desa itu keracunan arsenik. Meteorit itu mengeluarkan gas arsenik saat permukaannya panas karena bergesekan dengan atmosfer, kemudian tercampur air tanah yang terkontaminasi elemen beracun.
3. Meteorit Hodges Jatuhi Rumah di AS
Booom! Ledakan keras bak bom sonic itu terdengar setelah bola api terlihat turun di langit Alabama, Amerika Serikat (AS) pada 30 November 1954. Meteor itu hampir saja menjatuhi seorang bocak laki-laki yang berada di atas sepedanya di Montgomery.

Ann Elizabeth Hodges di rumahnya di kawasan Oak Grove dekat Sylacauga, Alabama, bersin-bersin di ruang tamu rumahnya. Ternyata, salah satu pecahan meteorit itu jatuh menembus atap rumahnya dan menyebabkan plafon jebol dan menimbulkan debu.

Meteorit yang jatuh ke rumah Hodges itu ternyata batu sebesar buah sirsak yang besar. Pantulan pecahan meteorit itu mengenai radio dan pinggul Hodges. Hodges memar namun masih bisa berjalan. Dia tercatat menjadi satu-satunya manusia yang terkena benda luar angkasa.

Batu meteorit yang jatuh ke rumah Hodges itu adalah salah satu dari 3 pecahan meteorit. Metorit ini sempat mengganggu gelombang sinyal televisi hingga radius 70 mil atau 112 km.

AU AS segera mengirimkan helikopter ke Oak Grove untuk mengklaim meteorit itu. Analisa menyatakan, bahwa meteorit itu mengandung mineral besi.
4. Meteor Sikhote-Alin di Siberia
Hujan meteor terjadi di langit bagian timur Siberia pada tahun 1947. Meteor itu jatuh ke Bumi dengan kecepatan 14 km per detik atau 31 ribu mil per jam. Saat jatuh ke Bumi, sinarnya lebih terang dari Matahari, dan bisa dilihat hingga jarak 300 km.

Setelah berjatuhan, asap sisa meteor itu bisa dilihat beberapa jam setelahnya, dan pecahan meteor itu masih ditemukan di antara pepohonan. Peneliti mengatakan meteor-meteor yang jatuh itu hampir murni mengandung besi dengan berat 90 ribu kg.
5. Meteor Chicora yang Tewaskan Sapi di AS
Satu meteorit meledak saat memasuki atmosfer di atas Chicora, Pennsylvania, pada 24 Juni 1938. Berdasarkan besar ledakan, para ilmuwan memperkirakan bahwa meteorit ini sebelum meledak adalah seberat 450 ton.

Namun hanya sedikit potongan meteorit pernah ditemukan dari berpuluh kilometer jauhnya dari potongan meteorit utama. Ada laporan sapi warga tertimpa salah satu pecahan meteorit yang jatuh hingga membuat sapi itu tewas.
6. Ledakan Meteor Tunguska di Rusia
Efek paling besar dari meteorit yang jatuh ke Bumi yang pernah tercatat di abad 20 adalah di Sungai Podkamennaya Tunguska di Rusia, pada 30 Juni 1908. Ledakan Tunguska itu 1.000 kali lebih kuat dari ledakan bom atom yang dijatuhkan AS di Hiroshima saat Perang Dunia II.

Ledakan besar ini dipercaya karena gesekan meteorit besar dengan atmosfer pada jarak 5-10 km dari permukaan Bumi. Dampak ledakan ini diperkirakan 80 juta pohon di lahan seluas 2.150 km persegi tumbang. Selama beberapa bulan setelah peristiwa Tunguska, Observatorium Smithsonian Astrophysical di Amerika Serikat mengamati penurunan transparansi atmosfer karena debu dari ledakan.

Skala ledakan Tunguska di luar imajinasi manusia. Beberapa hipotesa yang beredar ada yang memperkirakan pesawat alien, atau black hole alias lubang hitam melewati Bumi hingga bongkahan antimateri yang jatuh dari pesawat luar angkasa. Namun tak ada hipotesa itu yang terbukti berdasarkan pecahan mineral yang terkandung dari bekas ledakan itu.





No comments:

Post a Comment