Friday, November 9, 2012

Ada Desa Pemuja Wanita

Jika di kebanyakan daerah pria yang lebih berkuasa dibandingkan wanita, tapi hal tersebut sepertinya tidak berlaku di desa ini. Inilah Ninglang, negeri wanita di China. Pergilah ke sana dan lihat bagaimana wanita dipuja.

Suku Mosuo di China menjadi suku yang paling memuja wanita. Jika biasanya keputusan dan kekuasaan ada pada pria, tapi di sini wanita yang mengambil alih. Bahkan Suku Mosuo juga disebut sebagai negeri wanita di China dengan ragam kehidupan dan budayanya yang unik.

Suku ini menetap di sekitar Danau Luguhu, Ninglang, Lijiang, China. Berada di sebelah selatan Yunnan, China dan bisa ditempuh dengan kendaraan bermotor selama sekitar 11 jam dari Yunnan. Lokasi ini juga tidak jauh dari perbatasan China dengan Tibet.

Berada di pedalaman membuat Suku Mosuo masih memegang kokoh budaya dari leluhur. Mereka menganut budaya matriarkal atau sistem kekerabatan yang mengikuti garis keturunan ibu. Uniknya lagi, mereka sama sekali tidak mengenal ikatan suami istri. Ya, mereka menjalin hubungan dengan lawan jenis hingga memiliki anak tanpa ada ikatan pernikahan.

Semua keputusan dan kekuasaan dikendalikan oleh wanita di desa ini. Wanita sangat diagung-agungkan di desa yang juga memiliki pemandangan indah ini. Tak hanya itu, semua pekerjaan berat yang biasa dilakukan oleh pria pun bisa juga dilakukan para kaum hawa di sini.

Jika Anda adalah traveler wanita, cobalah untuk datang ke desa ini. Mungkin jika biasanya wanita selalu mendapatkan diskriminasi di beberapa daerah wisata, maka hal berbeda bisa Anda rasakan di sini. Anda akan mendapatkan pengalaman memiliki derajat yang jauh berada di atas laki-laki di tengah Suku Mosuo.

Tak ada akibat jika tak ada sebab. Dulu, ketika China menyia-nyiakan perempuan, di Suku Mosuo malah perempuan yang memiliki peran tertinggi daripada kaum pria. Asas kehidupan ini pun masih dianut sampai sekarang. Ketua adat di suku ini pun wanita.

Meskipun begitu, kaum wanita tidak serta-merta merendahkan pria begitu saja di sini. Pria juga dihormati di desa ini, tapi perempuanlah yang derajatnya lebih tinggi.

Keunikan suku ini ternyata menyita perhatian turis mancanegara. Terlebih karena hubungan percintaan mereka yang tak mengenal istilah menikah. Para wanita dewasa di Suku Mosuo bebas memilih pasangan mereka, bahkan hingga berganti pasangan seksual.

Sayangnya, tradisi unik ini sering kali ternoda dengan perilaku wisatawan yang terkadang ingin mengambil kesempatan. Jangan salah, di Mosuo memang tidak ada istilah zina, seks bebas, dan anak haram. Mereka hanya kenal dengan walking marriage atau pernikahan sesaat.

Sang wanita yang sudah mempunyai kebebasan memilih tinggal menunggu pria yang diinginkannya di kamar, kalau tidak cocok sang 'ratu' bisa menolak begitu saja. Anehnya, semua laki-laki yang mengalami penolakan tidak pernah merasa sakit hati.

Walaupun berada di pedalaman yang sangat kental dengan budaya, tapi suku ini sangat ramah terhadap orang asing. Eits, jangan harap Anda bisa berbincang dengan salah satu anggota suku dengan bahasa Inggris, sebab mereka sama sekali tidak pernah belajar bahasa asing. Satu-satunya cara untuk bisa lebih dekat dengan mereka adalah dengan memahami bahasa Mandarin.

Selain bisa mengenal budaya Suku Mosuo yang unik, Anda juga bisa menikmati alam yang masih asri di sini. Selain wanita yang begitu dipuja, suku ini juga sangat menghargai alam. Buat mereka, alam adalah rumah yang diberikan Tuhan dan harus mereka jaga.

Tidak jauh dari pusat pemukiman Suku Mosuo, ada Danau Laguhu yang punya pemandangan menakjubkan. Panorama dan keunikan Suku Mosuo juga sudah didukung penuh oleh pemerintah setempat sebagai objek wisata. Anda tertarik untuk bisa lebih dekat dengan mereka? Datang saja ke Danau Laguhu dan rasakan betapa Anda, kaum wanita, akan dipuja di sini!

No comments:

Post a Comment