Friday, November 9, 2012

5 Saran Agar Kehidupan Seks Tak Terganggu Setelah Punya Momongan

Setelah menikah, kehidupan asmara antara suami istri seringkali berubah, bahkan tak jarang perubahannya sampai 180 derajat. Sebagian besar penyebabnya adalah karena anak-anak. Mengasuh anak menguras banyak tenaga dan pikiran, sampai-sampai pasangan tak lagi punya waktu untuk bercinta.

"Tidak ada keraguan tentang hal itu. Saat jumlah orang tua dari melebihi anaknya, lahirnya bayi kedua menggeser dinamika keluarga secara keseluruhan. Terjadilah perubahan keseimbangan. Pasangan harus menjadi pilar rumah tangga, bukan rumah yang menjadi ruang bermain raksasa," kata terapis keluarga, Carleton Kendrick seperti dilansir WebMD,Kamis (8/11/2012)

Merawat bayi yang baru lahir memang cukup menyusahkan. Biasanya saat anak kedua lahir, anak pertama sudah cukup umur untuk menjadi agak mandiri dan suka membantu. Namun menambah jumlah momongan saat anak-anak masih kecil akan membuat rumah tangga jadi mengerikan dan menambah beban kerja lebih dari 2 kali lipat.

Sebuah penelitian menemukan bahwa rata-rata orang tua yang telah memiliki anak hanya sempat meluangkan waktu selama 20 menit dalam seminggu untuk melakukan aktifitas yang intim. Oleh karena itu, kedua pasangan harus melihat masalah kurangnya keintiman sebagai peluang baru untuk mempererat hubungan.

"Dalam pengalaman saya, seks sebenarnya lebih menyenangkan bagi pasangan yang telah memiliki anak, setelah lelah melakukan sedikit pekerjaan," kata Kendrick.

Kendrick memberikan beberapa saran agar kehidupan asmara suami istri dapat kembali bergairah setelah memiliki momongan, yaitu:

1. Mendefinisikan ulang seks
Bagi pasangan yang telah memiliki anak, seks bukan melulu urusan kelamin. Seks bisa berarti sekedar ciuman lembut di pagi hari. Bagi suami, bisa dengan cara membelai rambut istri selama beberapa menit. Dengan demikian, kemesraan pasangan akan tetap terjaga.

2. Mempererat kembali
Jangan membicarakan tentang anak-anak sepanjang waktu. Walaupun memang sulit, tetapi sesekali tema ini harus dihindari oleh pasangan. Cobalah membicarakan tentang apa pun yang dulu sering dibicarakan bersama-sama. Biarkan percakapan-percakapan masa muda hidup kembali.

3. Berpikir kreatif
Pengasuh bayi atau babysitter dapat mengajak anak berjalan-jalan di sekitar rumah. Saat itu, pasangan punya cukup waktu untuk bersama-sama. Beberapa pasangan cukup kreatif untuk kembali mengingat masa mudanya. Bermesraan di mobil atau berkencan di taman selama satu jam saja sudah cukup.

4. Spontan
Seks yang spontan selalu menyenangkan. Mencuri-curi waktu di kala si kecil sedang sibuk bermain atau tidur siang dapat memberikan kejutan dalam hubungan suami istri. Tak perlu berlama-lama dan tempatnya di mana saja. Yang penting privat dan tetap di dalam rumah.

5. Realistis
Tekanan pekerjaan dan mengasuh anak jelas menguras banyak tenaga. Tidak perlu memaksakan diri untuk bercinta dengan pasangan jika tidak sanggup. Mengakui bahwa stres harus mengalah pada kondisi tubuh juga merupakan suatu langkah positif agar suami istri bisa lebih saling memahami.

No comments:

Post a Comment